Edukasi dan Pelatihan Metode Deteksi Dini Kaki Diabetik pada Penderita Diabetes Melitus di Posyandu Lansia Dharma Husada Insan Mandiri
DOI:
https://doi.org/10.53624/kontribusi.v2i1.37Keywords:
deteksi dini, kaki diabetik, pelatihan, edukasiAbstract
Komplikasi Diabetes Melitus (DM) dengan neuropati dapat menyerang para diabetisi dari berbagai usia. Semakin bertambah usia pada penderita DM tipe 2 maka semakin menurun juga fungsi tubuhnya, salah satunya adalah penurunan alirah darah ke daerah perifer sehingga menurunkan asupan nutrisi sampai ke daerah tersebut terutama pada daerah ektrimitas bawah, Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan resiko terjadinya neuropati lebih buruk. Peningkatan angka pasien diabetes berdampak signifikan bagi kesehatan secara keseluruhan. Selain penyakit diabetes merupakan penyakit kronis yang bersifat progresif, diabetes juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi kronis pada berbagai organ vital. Kondisi terburuk dapat terjadi jika tidak dilakukan pengendalian kadar gula darah dengan ketat. Selain melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur, diabetisi perlu melakukan deteksi dini terhadap kelainan-kelainan pada kaki sebelum terjadi luka. Tujuan kegiatan ini adalah para kader desa dan penderita DM diberikan edukasi dan pelatihan cara melakukan deteksi dini kaki diabetik dengan cara yang mudah dan sederhana. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah kader dan lansia penderita DM mampu menerima edukasi dengan baik dan mampu melaksanakan tindakan deteksi dini kaki diabetik sesuai dengan yang dilatihkan. Berdasarkan hasil tersebut, tim pengabdi merekomendasikan untuk melakukan kegiatan ini secara berkesinambungan di Posyandu Lansia Dharma Husada Insan Mandiri.
Downloads
References
Anggraeni, N. C., Widayati, N., & Sutawardana, J. H. 2020. Peran Perawat sebagai Edukator terhadap Persepsi Sakit pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Kabupaten Jember. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 6(1). https://doi.org/10.17509/jpki.v6i1.24364.
Atmojo, D.S., Kristanto, H., & Irawan, H. 2021. Modul Deteksi Dini kaki Diabetik. Batu: Penerbit Literasi Nusantara.
Handayani, L. T. 2016. Studi Meta Analisis Perawatan Luka Kaki Diabetes dengan Modern Dressing. In The Indonesian Journal of Health Science, 6(2). https://doi.org/10.32528/THE.V6I2.133.
Hill, J. 2011. Diabetes monitoring: risk factors, complications and management. Nurse Prescribing, 9(3), 122–130. https://doi.org/10.12968/npre.2011.9.3.122
Jain, A.K., 2012. A New Classification of Diabetic Foot Complications: A Simple and Effective Teaching Tool. The Journal of Diabetic Foot Complication, 4(1).
Lowe, J., Sibbald, R. G., Taha, N. Y., Lebovic, G., Rambaran, M., Martin, C., Bhoj, I., & Ostrow, B. (2015). The Guyana diabetes and foot care project: Improved diabetic foot evaluation reduces amputation rates by two-thirds in a lower middle income country. International Journal of Endocrinology, 2015. https://doi.org/10.1155/2015/920124.
Ramaiah S. 2008. Diabetes: Cara mengetahui gejala diabetes dan mendeteksinya sejak dini. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Richardo Betteng Damayanti Pangemanan Nelly Mayulu. 2014. Analisis Faktor Resiko Penyebab Terjadinya Diabetesmelitus Tipe 2 Pada Wanita Usia Produktif Dipuskesmas Wawonasa, Jurnal e-Biomedik (eBM), 2(2).
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 2 Edisi 8. Jakarta: EGC.
Soegiarto G, Ari Sutjahjo, Hans Tandra, Agung Pranoto, Sri Murtiwi. 2012. Gambaran Faktor Prognostik Timbulnya Kaki Diabetik Pada Penderita Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin. Surabaya: Universitas Airlangga.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Didik Atmojo, Hengky Irawan, Heny Kristanto, Fajar Rinawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. Hak cipta atas artikel apa pun dipegang oleh penulisnya.
2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya tersebut dalam jurnal ini.
3. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
5. Artikel dan materi terkait yang diterbitkan didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0