Peningkatan Derajat Kesehatan melalui Posyandu Lansia di GKJW Jemaat Semampir Kediri
DOI:
https://doi.org/10.53624/kontribusi.v6i1.784Keywords:
Posyandu Lansia, Gereja, Penyakit Degeneratif, Kader KesehatanAbstract
Latar Belakang: Penyakit degeneratif seperti obesitas, hipertensi, asam urat, dan diabetes melitus merupakan penyebab utama morbiditas pada kelompok lanjut usia, terutama di komunitas dengan akses terbatas terhadap pelayanan kesehatan berkelanjutan. Tujuan: kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan deteksi dini penyakit degeneratif melalui pembentukan Posyandu Lansia berbasis komunitas gereja di GKJW Jemaat Semampir Kediri. Metode: Metode yang digunakan adalah studi kuantitatif deskriptif dengan pendekatan partisipatif berbasis komunitas. Hasil: Hasil skrining dua kali terhadap 50 lansia menunjukkan prevalensi obesitas sebesar 60%, asam urat 42%, hipertensi 40%, dan diabetes melitus 24%. Perempuan lebih banyak mengalami obesitas, DM, dan asam urat, sedangkan laki-laki lebih dominan mengalami hipertensi. Kesimpulan: Pembentukan Posyandu Lansia berbasis gereja efektif sebagai media deteksi dini dan pemberdayaan komunitas lansia. Keberhasilan program ini menjadi dasar penting untuk replikasi di komunitas serupa. Studi lanjutan dapat mengeksplorasi dampak intervensi ini terhadap kualitas hidup lansia dalam jangka panjang.
Downloads
References
Alrasimah, A., Zulfitri, R., & Aziz, A. R. (2023). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan lansia ke posyandu. Jurnal JERUMI, 2(3), 209–216. https://rayyanjurnal.com/index.php/jerumi/article/view/1842 DOI: https://doi.org/10.57235/jerumi.v2i1.1842
American Diabetes Association. (2023). Standards of medical care in diabetes—2023. Diabetes Care, 46(Supplement 1), S1–S291. https://doi.org/10.2337/dc23-S001 DOI: https://doi.org/10.2337/dc23-S001
Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik penduduk lanjut usia Indonesia 2023. Jakarta: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Pedoman umum pengelolaan posyandu. Jakarta: Depkes RI.
Green, L. W., & Kreuter, M. W. (2005). Health program planning: An educational and ecological approach (4th ed.). New York: McGraw-Hill.
Islam, M., Hafifah, V. N., & Handoko, Y. (2022). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan posyandu lansia di Desa Sukorejo wilayah kerja Puskesmas Sumber Wringin Bondowoso. Journal of Public Health and Preventive Medicine Archive (JPPP), 1(1), 47–54.
https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/view/1058
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Profil kesehatan Indonesia tahun 2021. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Profil kesehatan Indonesia tahun 2022. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Pedoman pengelolaan posyandu lansia. Jakarta: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Petunjuk teknis penyelenggaraan posyandu. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA.
Madyaningrum, E., Wibisono, A., & Puspitasari, F. (2021). Buku saku kader: Pengontrolan asam urat di masyarakat. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada.
Manurung, R., et al. (2018). Panduan praktis gereja dalam menyiapkan pelayanan kesehatan jemaat (Parish Nursing). Jakarta: PELKESI.
Novita, I., Pratiwi, M., & Wahyuni, S. (2021). The role of church-based health promotion in elderly community empowerment. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 12(2), 113–122. https://doi.org/10.26553/jikm.2021.12.2.113-122
Putri, L. A., Yusnia, R., & Sari, M. D. (2020). Hubungan pola makan dan aktivitas fisik terhadap obesitas pada lansia di Puskesmas Kota Mataram. Gizi Indonesia, 43(2), 87–94. https://doi.org/10.36457/gizindo.vol43.no2.2020.294 DOI: https://doi.org/10.36457/gizindo.v43i2.283
Rahmawati, A., & Yuliyanti, I. (2019). Relationship between physical activity and incidence of hypertension in the elderly. Jurnal Kesehatan, 10(1), 25–30. https://doi.org/10.36763/jk.v10i1.182
Sari, P., & Yuniarti, D. (2020). Evaluasi program kesehatan berbasis gereja: Studi pada komunitas lansia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(2), 122–130. https://doi.org/10.31227/jkmi.v15i2.2020
Sari, Y., & Yuniarti, A. (2020). Peran kegiatan bakti sosial gereja dalam meningkatkan kepedulian kesehatan jemaat. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sehat, 2(1), 15–21.
Susanti, L., & Harahap, D. A. (2018). Early detection of degenerative diseases through posyandu lansia activities. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, 9(2), 145–150. https://doi.org/10.32583/jkk.v9i2.115
Tambunan, F. F., Hutapea, M., & Lumbantoruan, T. (2021). Hipertensi: Si pembunuh senyap, kenali dan tangani. Medan: CV. Pusdikra Mitra Jaya.
Wicaksana, A. L., Hafidz, F., Rosha, P. T., Susilaningrum, A. R., & Ramadhani, A. (2022). Development of the elderly health monitoring system through families and community health workers during the COVID-19 pandemic. Journal of Community Empowerment for Health, 5(2), 161–171. https://doi.org/10.22146/jcoemph.61899 DOI: https://doi.org/10.22146/jcoemph.61899
World Health Organization. (1986). Ottawa charter for health promotion. Geneva: WHO.
World Health Organization. (2022). Obesity and overweight. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight
Yuliana, R., & Prasetyo, T. (2020). Spiritual-based health empowerment for elderly through church community programs. Indonesian Journal of Community Health Nursing, 5(1), 40–47. https://doi.org/10.20473/ijchn.v5i1.2020.40-47
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Akde Triyoga, Sandy Kurniajati, Maria Anita Yusiana, Maria Florentsia A, Yolan Carmenita Hulu W, Yoyok Febrijanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. Hak cipta atas artikel apa pun dipegang oleh penulisnya.
2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya tersebut dalam jurnal ini.
3. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
5. Artikel dan materi terkait yang diterbitkan didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
